Apakah Produk Jerawat Aman Saat Menyusui? Bagaimana Tetap Aman Selama Menyusui?
Jerawat adalah kondisi kulit umum yang menyerang orang-orang dari segala usia, namun hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi ibu baru yang sedang menyusui. Kegembiraan dan tuntutan menjadi ibu disertai dengan banyak perubahan fisik, dan bagi sebagian wanita, salah satu efek samping yang tidak terduga adalah munculnya jerawat.
Bagaimana cara menjamin kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayinya? Meskipun mengatasi jerawat pascapersalinan bisa membuat frustasi, penting untuk mempertimbangkan keamanan produk jerawat selama menyusui.
Mengapa Keamanan Produk Jerawat Sangat Penting?
Selama kehamilan dan masa nifas, tubuh wanita mengalami fluktuasi hormonal yang signifikan. Perubahan hormonal ini memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat. Meskipun sebagian wanita mengalami kulit cerah selama kehamilan karena perubahan hormonal, sebagian lainnya mungkin mendapati kulit mereka lebih rentan berjerawat. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan hormon androgen, yang merangsang kelenjar sebaceous (minyak), sehingga menyebabkan produksi minyak berlebih dan pori-pori tersumbat.
Saat tubuh menyesuaikan diri dengan kebutuhan menyusui, fluktuasi hormonal ini terus berlanjut. Banyak ibu yang mungkin bertanya-tanya apakah aman menggunakan produk perawatan jerawat selama ini. Jawabannya tidak langsung, karena bergantung pada jenis produk yang dipertimbangkan.
Sumber: Apa Itu Hormon Menyusui?
Keamanan produk jerawat selama menyusui bergantung pada beberapa faktor, termasuk bahan yang dikandungnya dan cara pengaplikasiannya. Penting untuk diingat bahwa zat yang dioleskan pada kulit berpotensi diserap ke dalam aliran darah dan, akibatnya, ke dalam ASI. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang sah mengenai dampak produk ini terhadap kesehatan bayi yang menyusui.
Kesehatan kulit Anda penting, begitu pula kesejahteraan bayi Anda, dan menemukan keseimbangan yang tepat adalah kuncinya!
Penyebab Jerawat dan Perubahan Hormon Selama Kehamilan dan Pascapersalinan
Untuk memahami keamanan produk jerawat selama menyusui, penting untuk memahami penyebab jerawat dan bagaimana perubahan hormonal selama kehamilan dan pascapersalinan berperan penting dalam memperburuk kondisi kulit ini.
Penyebab Jerawat
Jerawat, kelainan kulit yang ditandai dengan munculnya jerawat, komedo hitam, dan komedo putih, terutama terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Kontributor utama proses ini adalah sebum, zat berminyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous yang terletak di bawah permukaan kulit. Sebum memainkan peran penting dalam menjaga kulit tetap terhidrasi dan sehat. Namun, ketika terjadi perubahan hormonal, produksi sebum bisa menjadi kacau dan menyebabkan munculnya jerawat.
Jerawat Selama Kehamilan
Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami transformasi luar biasa untuk mendukung perkembangan janin. Salah satu perubahan yang paling nyata adalah lonjakan kadar hormon, khususnya human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron. Hormon-hormon ini penting untuk menjaga kesehatan kehamilan, namun juga dapat berdampak pada kulit.
Tahap awal kehamilan sering kali menghasilkan “kehamilan bercahaya” yang ditandai dengan kulit bercahaya dan bersih. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah dan perubahan hormonal yang mengurangi produksi sebum, sehingga kulit menjadi kurang berminyak dan munculnya jerawat. Namun, fase ini tidak bersifat universal, dan beberapa wanita mengalami jerawat selama kehamilan karena fluktuasi hormonal.
Sumber: Jerawat Selama Kehamilan
Masa nifas, yang mencakup minggu-minggu setelah melahirkan dan durasi menyusui, ditandai dengan perubahan hormonal tambahan. Perubahan ini terjadi saat tubuh menyesuaikan diri dengan akhir kehamilan dan awal menyusui. Saat menyusui, hormon prolaktin berperan penting dalam produksi ASI dan juga dapat memengaruhi produksi sebum, yang berpotensi menyebabkan munculnya jerawat.
Jerawat Hormonal
Penting untuk diketahui bahwa jerawat hormonal seringkali berbeda dari jerawat remaja pada umumnya. Jerawat hormonal cenderung bermanifestasi sebagai kista yang dalam dan nyeri di sekitar rahang, dagu, dan leher. Fluktuasi hormonal ini dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi sebum berlebih sehingga membuat kulit lebih rentan berjerawat.
Perubahan hormonal yang dialami selama kehamilan dan pasca melahirkan merupakan faktor kunci berkembangnya jerawat pada banyak wanita. Fluktuasi ini dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum dan penyumbatan folikel rambut, yang mengakibatkan munculnya jerawat.
Oleh karena itu, memahami dinamika hormonal ini sangat penting ketika mempertimbangkan keamanan produk jerawat selama menyusui, karena bahan-bahan tertentu dapat berinteraksi dengan perubahan hormonal ini sehingga dapat mempengaruhi ibu dan bayi yang menyusui.
Sumber: Perawatan Kulit, Perawatan Rambut dan Perawatan Kosmetik pada Kehamilan dan Menyusui
Masalah Keamanan Produk Jerawat Selama Menyusui
Keinginan untuk memiliki kulit yang bersih dan sehat dapat dimengerti, namun bagi ibu menyusui, keselamatan harus selalu menjadi perhatian utama. Memahami masalah keamanan yang terkait dengan penggunaan produk jerawat selama masa sulit ini sangat penting untuk kesejahteraan ibu dan bayinya.
- Penyerapan Kulit: Salah satu kekhawatiran utama saat menggunakan produk jerawat saat menyusui adalah potensi zat tersebut diserap melalui kulit dan masuk ke aliran darah. Meskipun kulit bertindak sebagai penghalang terhadap banyak elemen eksternal, namun kulit tidak kedap air. Beberapa bahan kimia dalam produk perawatan kulit dapat menembus permukaan kulit dan, dalam beberapa kasus, masuk ke dalam ASI.
- Bahan Kimia: Produk jerawat sering kali mengandung berbagai bahan aktif yang dirancang untuk mengobati dan mengatasi jerawat. Beberapa bahan tersebut mungkin tidak cocok digunakan selama menyusui karena berpotensi menimbulkan risiko pada bayi. Misalnya, bahan-bahan seperti asam salisilat dan benzoil peroksida biasanya ditemukan dalam perawatan jerawat dan dapat diserap ke dalam aliran darah. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanannya selama menyusui, disarankan untuk berhati-hati saat menggunakan produk yang mengandung bahan-bahan ini.
- Obat Resep: Obat jerawat yang diresepkan, seperti isotretinoin (umumnya dikenal sebagai Accutane), antibiotik tetrasiklin, dan spironolakton, umumnya tidak dianjurkan selama menyusui. Obat-obatan ini telah dikaitkan dengan potensi bahaya pada bayi yang menyusu, termasuk efek buruk pada perkembangan tulang dan gigi, fungsi hati, dan banyak lagi. Wanita yang diberi resep obat ini harus mendiskusikan pengobatan alternatif atau penghentian menyusui dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
- Produk Topikal vs. Oral: Perbedaan penting lainnya yang harus dibuat adalah antara produk jerawat topikal (dioleskan langsung ke kulit) dan oral (digunakan secara internal). Meskipun pengobatan topikal cenderung tidak masuk ke aliran darah dalam jumlah yang signifikan, pengobatan oral dapat mempunyai dampak yang lebih langsung terhadap kesehatan ibu dan bayi. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan jenis produk jerawat mana yang lebih aman selama menyusui.
- Sensitivitas Individu: Tubuh setiap wanita bereaksi berbeda terhadap produk perawatan kulit, dan beberapa wanita mungkin lebih sensitif terhadap bahan tertentu dibandingkan yang lain. Penting untuk mewaspadai reaksi merugikan apa pun, seperti iritasi atau kemerahan pada kulit, dan hentikan penggunaan jika reaksi tersebut terjadi.
Masalah keamanan yang terkait dengan produk jerawat selama menyusui memiliki banyak aspek. Meskipun beberapa bahan dan produk secara umum dianggap aman, tidak ada jawaban yang universal, dan pemilihan produk perawatan kulit harus dilakukan dengan hati-hati.
Sumber: Pengobatan Jerawat Vulgaris Selama Kehamilan dan Menyusui
Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau dokter kulit sangat disarankan sebelum memulai pengobatan jerawat baru saat menyusui. Konsultasi ini dapat membantu memastikan bahwa produk yang dipilih cocok untuk ibu dan bayinya, serta dapat memberikan ketenangan pikiran selama fase penting kehidupan ini.
Jenis Produk Jerawat dan Profil Keamanannya
Dalam menangani jerawat selama menyusui, penting untuk memahami berbagai jenis produk jerawat yang tersedia dan profil keamanannya masing-masing. Produk-produk ini dapat dikategorikan secara luas ke dalam perawatan yang dijual bebas (OTC), obat resep, dan pengobatan alami. Mari jelajahi setiap kategori untuk membantu ibu menyusui membuat keputusan yang tepat mengenai rutinitas perawatan kulit mereka.
Perawatan Tanpa Obat (OTC).
- Produk jerawat yang dijual bebas sudah tersedia di toko obat dan tidak memerlukan resep dokter.
- Obat ini biasanya mengandung bahan aktif yang lebih ringan dibandingkan obat resep.
- Bahan umum untuk melawan jerawat yang dijual bebas termasuk benzoil peroksida, asam salisilat, asam alfa hidroksi (AHA), dan belerang.
- Perawatan yang dijual bebas umumnya dianggap lebih aman untuk ibu menyusui, karena kecil kemungkinannya untuk diserap ke dalam aliran darah dalam jumlah yang banyak.
- Namun, tetap disarankan untuk memeriksa daftar bahan dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan produk OTC apa pun, karena sensitivitas individu mungkin berbeda-beda.
Obat Resep
- Obat jerawat yang diresepkan biasanya lebih kuat dan mungkin menimbulkan masalah keamanan yang lebih signifikan bagi ibu menyusui dan bayinya.
- Obat-obatan seperti isotretinoin (Accutane), antibiotik tetrasiklin (misalnya doksisiklin, minosiklin), dan spironolakton sering kali diresepkan untuk jerawat parah tetapi umumnya tidak dianjurkan selama menyusui.
- Obat-obatan ini berpotensi membahayakan bayi yang menyusu, memengaruhi perkembangan tulang dan gigi, fungsi hati, dan banyak lagi.
- Jika ibu menyusui diberi resep obat jerawat, penting untuk mendiskusikan pilihan pengobatan alternatif dengan penyedia layanan kesehatan dan mempertimbangkan untuk menghentikan menyusui untuk sementara.
Pengobatan Alami
- Obat jerawat alami semakin populer di kalangan individu yang mencari solusi lembut dan non-kimia untuk kebutuhan perawatan kulit mereka.
- Bahan-bahan seperti minyak pohon teh, lidah buaya, witch hazel, dan ekstrak teh hijau sering kali direkomendasikan karena berpotensi melawan jerawat.
- Pengobatan alami umumnya dianggap aman selama menyusui, karena kecil kemungkinannya memasukkan bahan kimia berbahaya ke dalam ASI.
- Namun, bahkan bahan-bahan alami pun dapat menyebabkan sensitivitas kulit atau alergi pada beberapa individu, jadi penting untuk melakukan uji tempel dan menghentikan penggunaan jika terjadi reaksi merugikan.
Profil keamanan produk jerawat selama menyusui sangat bergantung pada jenis produk yang dipertimbangkan.
Obat resep sering kali menimbulkan risiko yang lebih signifikan bagi bayi yang menyusui dan harus digunakan dengan sangat hati-hati, jika memang ada.
Sumber: Menyusui dan pengobatan: Apa yang aman?
Perawatan OTC, dengan bahan-bahan yang lebih lembut, umumnya merupakan pilihan yang lebih aman. Namun, penting untuk membaca label dengan cermat dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan produk tersebut sesuai dengan situasi spesifik Anda.
Pengobatan alami menawarkan alternatif yang lebih lembut, namun reaksi setiap orang bisa berbeda-beda, jadi sebaiknya waspada dan hentikan penggunaan jika ada efek samping yang terlihat.
Sumber: Bagaimana Mengobati Jerawat Secara Alami?
Ingat, keselamatan ibu dan bayi harus menjadi prioritas utama, dan mencari bimbingan dari penyedia layanan kesehatan atau dokter kulit sangatlah penting ketika memilih dan menggunakan produk jerawat selama menyusui. Nasihat profesional ini dapat membantu Anda mencapai keseimbangan yang tepat antara mendapatkan kulit yang bersih dan memastikan kesejahteraan bayi Anda.
Obat Jerawat Alami Saat Menyusui
Bagi ibu menyusui yang khawatir dengan keamanan produk jerawat tradisional, pengobatan alami menawarkan alternatif yang menjanjikan. Pengobatan ini memanfaatkan kekuatan bahan-bahan alami untuk membantu mengatasi jerawat sekaligus meminimalkan potensi risiko bagi ibu dan bayinya yang menyusui. Pada bagian ini, kita akan membahas beberapa pengobatan jerawat alami yang umum direkomendasikan dan umumnya dianggap aman selama menyusui.
Minyak pohon teh
- Minyak pohon teh adalah obat alami yang populer untuk jerawat karena sifat antibakteri dan anti-inflamasinya.
- Dapat membantu mengurangi kemerahan dan bengkak yang berhubungan dengan munculnya jerawat.
- Untuk menggunakan minyak pohon teh, campurkan beberapa tetes dengan minyak pembawa (seperti jojoba atau minyak kelapa) untuk mengencerkannya dan oleskan secara topikal ke area yang terkena.
- Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan minyak pohon teh murni karena dapat berdampak keras pada kulit.
Lidah buaya
- Lidah buaya memiliki sifat menenangkan dan anti-inflamasi yang dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi.
- Ini dapat dioleskan ke area rawan jerawat untuk mengurangi kemerahan dan mempercepat penyembuhan.
- Gel lidah buaya sudah tersedia di toko-toko, atau Anda bisa menggunakan gel langsung dari tanaman lidah buaya segar.
Penyihir tua
- Witch hazel merupakan astringent alami yang dapat membantu mengencangkan kulit dan mengurangi peradangan.
- Hal ini sering digunakan sebagai toner atau diaplikasikan dengan bola kapas ke area yang terkena jerawat.
- Witch hazel sangat berguna bagi mereka yang memiliki kulit berminyak.
Ekstrak Teh Hijau
- Teh hijau mengandung antioksidan dan anti inflamasi yang bermanfaat untuk kulit berjerawat.
- Beberapa produk perawatan kulit mengandung ekstrak teh hijau sebagai bahannya, atau Anda bisa membuat toner teh hijau dengan menyeduh kantong teh hijau dan membiarkannya dingin sebelum dioleskan ke kulit.
Sayang
- Madu memiliki sifat antibakteri alami dan dapat membantu menenangkan dan menyembuhkan lesi jerawat.
- Oleskan selapis tipis madu mentah yang belum diolah ke area yang terkena dan biarkan selama sekitar 15-20 menit sebelum dibilas dengan air hangat.
Diet dan Hidrasi
- Jangan mengabaikan peran diet dan hidrasi dalam mengatasi jerawat. Tetap terhidrasi dan menjaga pola makan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat meningkatkan kesehatan kulit.
- Membatasi makanan olahan susu dan bergula juga dapat membantu mengurangi timbulnya jerawat pada sebagian orang.
Meskipun pengobatan alami umumnya dianggap aman selama menyusui, penting untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi alergi atau kepekaan. Lakukan uji tempel dengan mengoleskan sedikit obat alami ke area kecil kulit Anda untuk memeriksa reaksi yang merugikan.
Sumber: Obat herbal dan menyusui
Selain itu, ingatlah bahwa jenis dan reaksi kulit setiap orang berbeda-beda, jadi apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak efektif untuk orang lain. Berkonsultasi dengan dokter kulit atau penyedia layanan kesehatan sebelum memasukkan pengobatan alami ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda dapat memberikan panduan yang dipersonalisasi dan memastikan keamanan dan efektivitas pendekatan yang Anda pilih. Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk mendapatkan kulit yang bersih dan sehat sekaligus memprioritaskan kesejahteraan ibu dan bayi selama fase kehidupan yang istimewa ini.
Konsultasi dengan Pakar Kesehatan Tentang Produk Jerawat Saat Menyusui
Saat menghadapi kompleksitas pengobatan jerawat selama menyusui, kita tidak bisa terlalu menekankan pentingnya mencari bimbingan dari ahli kesehatan atau dokter kulit. Meskipun pengobatan alami dan produk yang dijual bebas (OTC) umumnya dianggap sebagai pilihan yang lebih aman, faktor dan keadaan individu dapat secara signifikan mempengaruhi kesesuaian rencana pengobatan apa pun.
Berikut adalah alasan utama mengapa berkonsultasi dengan ahli kesehatan sangat penting selama fase ini:
- Penilaian yang Dipersonalisasi: Kulit setiap individu itu unik, dan tingkat keparahan jerawat bisa sangat bervariasi. Seorang ahli kesehatan dapat melakukan penilaian menyeluruh terhadap kondisi kulit Anda, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis lesi jerawat, jenis kulit, dan riwayat kesehatan. Evaluasi yang dipersonalisasi ini memungkinkan penyesuaian rencana perawatan yang memenuhi kebutuhan spesifik Anda.
- Keselamatan pertama: Penyedia layanan kesehatan memiliki pengetahuan dan keahlian untuk mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan produk jerawat selama menyusui. Mereka dapat membantu Anda mengambil keputusan berdasarkan informasi mengenai produk mana yang aman dan cocok untuk Anda dan bayi Anda yang sedang menyusui.
- Obat Resep: Jika jerawat Anda parah dan memerlukan obat resep, penyedia layanan kesehatan dapat mencari pilihan pengobatan alternatif atau, jika perlu, memantau dengan cermat efek obat tersebut pada bayi Anda. Keputusan untuk menghentikan sementara menyusui saat sedang menjalani pengobatan resep harus selalu dilakukan dengan berkonsultasi dengan ahli kesehatan.
- Menyeimbangkan Manfaat dan Risiko: Pakar kesehatan dapat membantu Anda mencapai keseimbangan yang tepat antara mengatasi masalah jerawat dan memastikan kesejahteraan bayi Anda. Mereka dapat memberikan panduan tentang kapan dan bagaimana menggunakan produk tertentu untuk meminimalkan potensi risiko.
- Pemantauan dan Tindak Lanjut: Pemeriksaan rutin dengan penyedia layanan kesehatan memungkinkan pemantauan kemajuan Anda dan penyesuaian rejimen perawatan kulit Anda jika diperlukan. Mereka juga dapat mengatasi segala kekhawatiran atau efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan.
- Ketenangan Pikiran: Mengatasi jerawat selama menyusui dapat menjadi tantangan secara emosional, dan mudah untuk kewalahan oleh informasi yang saling bertentangan. Berkonsultasi dengan pakar kesehatan memberikan ketenangan pikiran, mengetahui bahwa Anda membuat keputusan berdasarkan bimbingan profesional.
- Kesehatan Kulit Jangka Panjang: Penyedia layanan kesehatan dapat memberikan saran untuk menjaga kesehatan kulit selain pengobatan jerawat. Mereka dapat mendiskusikan rutinitas perawatan kulit, pertimbangan pola makan, dan kebiasaan gaya hidup yang dapat berkontribusi pada kesehatan kulit jangka panjang.
Meskipun jerawat saat menyusui bisa menjadi pengalaman yang membuat frustrasi, penting untuk memprioritaskan keselamatan dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Keahlian profesional kesehatan dapat membantu Anda mengambil keputusan berdasarkan informasi mengenai jenis produk dan perawatan jerawat yang tepat untuk Anda sekaligus memastikan kesehatan dan kesejahteraan bayi Anda yang sedang menyusui.
Sumber: Jerawat Pascapersalinan: Penyebab dan Pengobatannya
Kulit Anda berhak mendapatkan perawatan terbaik, dan mencari bimbingan profesional adalah langkah penting untuk mendapatkan kulit bersih dan sehat selama fase khusus menjadi ibu ini.
Keamanan Perawatan Kulit untuk Ibu Baru: Kesimpulan
Menjelajahi dunia perawatan kulit dan pengobatan jerawat selama menyusui memang menghadirkan tantangan yang unik, namun ini adalah perjalanan yang harus selalu mengutamakan kesejahteraan ibu dan bayi. Keamanan produk jerawat selama fase kritis ini adalah yang terpenting, dan membuat pilihan yang tepat adalah kunci untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara mendapatkan kulit yang bersih dan sehat serta merawat si kecil.
Meskipun tidak ada jawaban yang universal dalam menangani jerawat saat menyusui, ada satu prinsip yang tetap berlaku: konsultasi dengan ahli kesehatan sangat diperlukan.
- Penyedia layanan kesehatan atau dokter kulit Anda dapat menawarkan penilaian pribadi terhadap kulit Anda, dengan mempertimbangkan karakteristik unik dan kondisi medis yang mendasarinya. Pendekatan yang disesuaikan ini memungkinkan mereka untuk merekomendasikan perawatan yang aman dan efektif yang selaras dengan kebutuhan dan keadaan spesifik Anda.
- Obat resep, yang dikenal ampuh dalam mengobati jerawat, mungkin bisa menjadi pilihan bagi sebagian orang. Namun, pakar kesehatan dapat membantu mencari pengobatan alternatif atau memantau penggunaan obat-obatan tersebut dengan cermat untuk menjaga kesejahteraan bayi Anda.
- Pengobatan alami dan pengobatan yang dijual bebas umumnya dianggap lebih aman selama menyusui, namun pengobatan ini pun harus digunakan dengan hati-hati, karena sensitivitas setiap individu berbeda-beda. Penyedia layanan kesehatan Anda dapat membantu Anda membuat pilihan yang tepat dengan menawarkan wawasan tentang bahan-bahan mana yang aman dan cocok untuk jenis kulit Anda.
- Ingat, perjalanan Anda menuju kulit bersih dan sehat adalah sebuah maraton, bukan lari cepat. Pemeriksaan rutin dengan penyedia layanan kesehatan Anda memungkinkan pemantauan berkelanjutan dan penyesuaian rejimen perawatan kulit Anda. Selain pengelolaan jerawat, panduan ini juga dapat memberikan panduan dalam menjaga kesehatan kulit jangka panjang, termasuk rutinitas perawatan kulit, pilihan pola makan, dan kebiasaan gaya hidup.
Meskipun mengatasi jerawat selama menyusui mungkin menimbulkan tantangan, penting untuk memprioritaskan keselamatan dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat dengan percaya diri memulai perjalanan perawatan kulit yang tidak hanya mengatasi masalah jerawat Anda tetapi juga memupuk ikatan unik antara ibu dan anak. Kulit Anda berhak mendapatkan perawatan terbaik, dan dengan bimbingan ahli kesehatan, Anda dapat menjalani fase transformatif menjadi ibu dengan percaya diri dan kulit bercahaya.
Produk-produk terkait
Kami akan mencoba mengulas berbagai masalah yang disebabkan oleh jerawat serta melihat produk perawatan jerawat terbaik.
tentang Penulis
Lucas B. Richie: Penulis jaringan AllHealthBlogs.com, serta proyek dan blog ulasan kesehatan lainnya. Menerbitkan sejumlah buku tentang nutrisi dan kesehatan seksual. Praktek terapis kesehatan seksual.
Artikel ditinjau secara medis oleh:
Dr Jerry K: pakar kedokteran keluarga, kesehatan reproduksi, pendekatan alami terhadap kesehatan seksual, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Lulus dengan gelar PhD dari Albany State University. Pengalaman 30 tahun di bidang kedokteran keluarga, dengan minat khusus pada kesehatan seksual, kehidupan seks, dan produk peningkatan seksual.