Farmasi Alam: Panduan Utama Makanan dan Suplemen yang Membantu Melawan Jerawat

"Anda adalah apa yang Anda makan."

Pernahkah Anda mendengarnya? Saya yakin Anda melakukannya. Dan ya, itu benar. Apa yang Anda makan memengaruhi kesehatan dan penampilan Anda – saat ini dan tahun-tahun mendatang.

Tapi apakah ada hubungan antara Jerawat dan Diet? Bisakah Anda mengobati jerawat atau mencegah jerawat dengan memilih pola makan yang benar? Ya kamu bisa. Diet seimbang diperlukan untuk kesehatan dan kesejahteraan yang optimal. Dan ini juga tepat untuk memiliki kulit yang sehat. Pola makan seimbang terutama diatur untuk mencegah malnutrisi dan defisiensi vitamin/mineral. Pada artikel kali ini saya akan memberikan tips diet tentang makanan dan suplemen yang membantu mengatasi jerawat dan mendapatkan kulit yang selalu Anda dambakan!

Pengantar Jerawat dan Diet

Jerawat adalah kondisi kulit umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Dari komedo putih dan komedo hitam yang mengganggu hingga bentuk yang lebih parah seperti jerawat kistik, dampaknya tidak hanya terbatas pada penampilan fisik, sering kali menyebabkan penurunan harga diri dan kepercayaan diri. Meskipun ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia, termasuk krim topikal, obat-obatan, dan rutinitas perawatan kulit, peran diet dalam pengobatan jerawat adalah bidang yang mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara diet dan pengobatan jerawat, menyoroti makanan yang dapat membantu mengelola dan mencegah wabah jerawat.

Pepatah lama “kamu adalah apa yang kamu makan” sepertinya ada benarnya juga dalam hal jerawat. Penelitian ilmiah telah mengungkapkan hubungan menarik antara pola makan dan kesehatan kulit, menunjukkan bahwa apa yang kita konsumsi dapat mempengaruhi perkembangan dan tingkat keparahan jerawat. Pilihan makanan kita dapat memengaruhi keseimbangan hormonal, tingkat peradangan, dan produksi sebum, yang semuanya berperan penting dalam pembentukan jerawat.

Sumber: Diet Sehat Untuk Mencegah Jerawat Dan Jerawat

Meskipun gagasan tentang pola makan mempengaruhi jerawat pernah ditanggapi dengan skeptis, kini semakin banyak bukti yang mendukung gagasan tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan tertentu memiliki khasiat yang berdampak positif pada kesehatan kulit dan membantu pengobatan jerawat. Sebaliknya, beberapa faktor makanan telah diidentifikasi sebagai pemicu potensial atau eksaserbasi gejala jerawat. Memahami hubungan ini dan menerapkan perubahan pola makan yang tepat dapat menjadi alat yang berharga dalam memerangi jerawat.

Penting untuk diingat bahwa meskipun pola makan dapat memengaruhi jerawat, hal ini bukanlah satu-satunya penyebab atau solusi bagi semua orang. Faktor-faktor seperti genetika, hormon, stres, dan rutinitas perawatan kulit juga memainkan peran penting. Namun, menerapkan pendekatan sehat yang mencakup pola makan sehat dan perawatan jerawat lainnya dapat meningkatkan efektivitas penanganan kondisi kulit umum ini secara keseluruhan.

Jerawat dan Diet: Vitamin

Pertama, kita akan melihat vitaminnya. Anda harus memilih makanan yang kaya vitamin. Namun, ini bukan satu-satunya cara untuk memiliki kulit yang sehat. Jika Anda ingin menghilangkan jerawat, sebaiknya gunakan solusi pengobatan jerawat. Mengonsumsi vitamin dan mineral adalah satu-satunya cara untuk mencegah jerawat.

vitamin A

Vitamin A atau retinol alami umumnya ditemukan dalam minyak ikan, produk susu, dan hati. Vitamin A yang ditemukan pada tumbuhan disebut beta-karoten dan umumnya ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna kuning/oranye seperti wortel dan melon. Hal ini penting untuk pemeliharaan dan penyembuhan jaringan epitel, karena kulit merupakan jaringan epitel terluas yang kita miliki. Pola makan ini mencakup banyak sayuran berwarna oranye tua (wortel, ubi jalar, labu musim dingin) dan sayuran hijau tua (brokoli, bayam, kangkung) – semuanya kaya akan vitamin A.

vitamin B

Makanan ini mengubah kalori menjadi energi untuk metabolisme dan merupakan komponen enzim yang menjaga fungsi normal kulit. Sumber terbaiknya adalah sayuran berdaun hijau, daging tanpa lemak, telur, alpukat, ikan, ragi bir, biji-bijian, dan kacang tanah.

Vitamin C

Vitamin C untuk pemeliharaan kolagen. Sumber terbaik adalah buah jeruk dan jus, melon lambat, stroberi, paprika tomat, dan kacang hijau.

Vitamin E

Vitamin E untuk melindungi sel Anda dari radikal bebas. Ini adalah antioksidan kuat yang membantu memperlambat penuaan sel kulit dan meningkatkan kesehatan kulit. Antioksidan yang kuat, melindungi sel Anda dari efek radikal bebas, yang berpotensi merusak produk sampingan metabolisme tubuh. Makanan kaya vitamin E antara lain almond, hazelnut, biji bunga matahari, brokoli, bibit gandum, kacang tanah, dan minyak sayur.

Kulit yang bagus bisa dicapai dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin. Namun jika Anda ingin menghilangkan jerawat, pilihlah gaya hidup sehat dan pola makan yang tepat.

Sumber: Mineral dan Vitamin Terbaik untuk Jerawat

Jerawat dan Diet: Mineral

Sekarang kita akan mengulas mineral. Anda juga harus memilih makanan yang kaya mineral.

Seng

Zinc berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan optimal. Seng dapat ditemukan pada telur, makanan laut, kalkun, daging babi, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jamur.

Mineral ini membantu menjaga serat kolagen dan elastin yang memberikan kekencangan pada kulit, membantu mencegah kulit kendur dan keriput. Ini juga menghubungkan asam amino yang diperlukan untuk pembentukan kolagen – penting dalam penyembuhan luka.

Sumber: Bagaimana Menghentikan Kerutan?

Selenium

Selenium merupakan mineral antioksidan yang akan membantu meminimalkan kerusakan akibat sinar ultraviolet. Penelitian menunjukkan bahwa hal itu bahkan mungkin membantu dalam pencegahan kanker kulit. Sumber selenium yang baik antara lain tuna, bibit gandum, biji wijen, kacang-kacangan, brokoli, kubis Brussel, jamur, dan biji-bijian.

Memahami Kaitan antara Diet dan Jerawat

Hubungan antara pola makan dan jerawat telah menjadi subjek penyelidikan ilmiah selama beberapa dekade, dan penelitian terbaru telah memberikan wawasan berharga tentang bagaimana pilihan makanan kita dapat mempengaruhi perkembangan dan pengobatan jerawat. Meskipun mekanisme pastinya masih dieksplorasi, beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kaitan ini.

Hormon

Salah satu aspek penting adalah pengaruh pola makan terhadap kadar hormon. Ketidakseimbangan hormon, khususnya peningkatan kadar androgen seperti testosteron, telah lama dikaitkan dengan jerawat. Makanan tertentu, terutama yang memiliki indeks glikemik tinggi, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan selanjutnya pelepasan insulin. Hal ini, pada gilirannya, memicu peningkatan produksi faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1), suatu hormon yang dikaitkan dengan perkembangan jerawat.

Dengan memilih makanan dengan indeks glikemik rendah seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran non-tepung, Anda dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan berpotensi mengurangi gejala jerawat.

Sumber: Panduan Pemula untuk Diet Rendah Glikemik

Peradangan

Peradangan juga memainkan peran penting dalam pembentukan jerawat. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan makanan pro-inflamasi, seperti daging olahan, gula rafinasi, dan lemak jenuh, dapat berkontribusi terhadap peningkatan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan terbentuknya lesi jerawat. Di sisi lain, mengonsumsi makanan anti inflamasi seperti ikan berlemak (kaya asam lemak omega-3), buah-buahan, sayuran, dan teh hijau dapat membantu melawan peradangan dan membuat kulit lebih sehat.

Produksi sebum

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah peran produksi sebum pada jerawat. Sebum, zat berminyak yang diproduksi kulit, dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan tumbuhnya bakteri penyebab jerawat. Meskipun produksi sebum dipengaruhi oleh hormon, faktor makanan tertentu juga dapat memengaruhi kadarnya.

Misalnya, mengonsumsi produk susu secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan produksi sebum, yang berpotensi memperburuk gejala jerawat. Mengurangi konsumsi produk susu atau memilih alternatif produk susu dapat membantu mengurangi produksi sebum dan mengatasi jerawat.

Tips Diet Pengobatan Jerawat

Salah satu cara untuk memiliki kulit yang lebih sehat adalah dengan mengubah pola makan. Memang memang tidak seefektif penggunaan produk khusus untuk mengatasi jerawat, namun tetap saja tips berikut ini tidak boleh Anda lewatkan. Tidak semua orang tahu bahwa makanan yang Anda makan tercermin pada kulit Anda. Jika Anda mengonsumsi makanan berlemak, kecenderungannya adalah kulit Anda akan berminyak dan berjerawat.

Jika Anda belajar mengonsumsi makanan bergizi, kulit Anda akan tampak bercahaya dan bercahaya. Bila Anda ingin mencegah masalah kulit seperti jerawat, komedo, flek putih dan hitam, sebaiknya ubah gaya hidup makan Anda.

Sumber: Panduan Holistik Untuk Kulit Bercahaya

Antioksidan

Kulit yang bagus bisa dicapai dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan. Studi menunjukkan bahwa antioksidan dalam makanan dapat memperlambat proses penuaan pada manusia. Ditemukan juga bahwa ini dapat melawan penyakit jantung dan memperlambat degenerasi sel.

Makanan ini biasanya memiliki kalori rendah yang dapat membantu menjaga bentuk tubuh Anda tetap langsing namun sehat. Anda dapat meningkatkan asupan antioksidan dengan mengonsumsi setidaknya 5 hingga 9 porsi buah dan sayuran berdaun sehari. Mengonsumsi makanan bergizi tersebut jauh lebih baik bagi tubuh dibandingkan mengonsumsi pil.

Asupan air

Asupan air juga berperan besar dalam kesehatan kulit Anda. Dokter menganjurkan agar Anda mengonsumsi setidaknya 10 hingga 12 gelas air sehari. Hal ini untuk menghindari dehidrasi yang akan mempengaruhi metabolisme sel Anda. Minum cukup air sehari dapat membuat kulit lebih bersih dan sehat.

Protein

Zat yang membuat rambut tumbuh kuat dan bersinar di bawah sinar matahari adalah protein. Kebanyakan orang tidak menyadari hal ini sehingga mereka mengonsumsi makanan yang kurang protein yang dibutuhkan tubuh. Anda harus ingat untuk memperbanyak asupan protein setiap hari dengan memilih makanan kaya protein seperti unggas, ikan, ayam, dan kerang. Sebisa mungkin, kurangi asupan daging merah agar arteri Anda terhindar dari lemak jenuh.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan komponen makanan yang berperan sebagai sumber energi. Namun, terlalu banyak karbohidrat tidak selalu bermanfaat bagi tubuh. Ketika Anda makan terlalu banyak makanan kaya karbohidrat, pankreas Anda harus meningkatkan produksi insulinnya. Hal ini menyebabkan sel-sel rusak dan penuaan dini. Pilihlah karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah untuk membantu tubuh menyerapnya.

Hindari gula!

Anda juga harus mengurangi asupan gula dengan mengonsumsi buah-buahan daripada minum jus buah. Praktek ini akan mencegah bintik-bintik penuaan dan perubahan warna kulit.

Sekali lagi, Anda tidak akan mengobati jerawat hanya dengan mengubah pola makan. Namun, Anda memerlukan produk yang dirancang dan dikembangkan untuk membantu Anda mengatasi jerawat. Mengubah pola makan Anda hanyalah satu langkah dalam perjalanan ini.

Sumber: Apakah pola makan benar-benar penting dalam mengatasi jerawat di masa dewasa?

Makanan Penangkal Jerawat

Dalam hal mengatasi jerawat, memasukkan makanan tertentu ke dalam pola makan Anda dapat membuat perbedaan yang signifikan. Makanan ini memiliki khasiat yang membantu melawan jerawat dengan menargetkan berbagai faktor mendasar seperti peradangan, keseimbangan hormonal, dan produksi sebum. Berikut beberapa makanan pembasmi jerawat yang dapat Anda pertimbangkan untuk ditambahkan ke dalam makanan Anda:

  1. Buah-buahan dan sayur-sayuran: Buah-buahan dan sayuran berwarna kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang meningkatkan kesehatan kulit. Buah beri, buah jeruk, sayuran berdaun hijau, dan paprika sangat bermanfaat karena kandungan vitamin A, C, dan E yang tinggi, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
  2. Gandum Utuh: Memilih biji-bijian utuh daripada biji-bijian olahan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi respons insulin. Biji-bijian utuh seperti quinoa, beras merah, dan roti gandum juga merupakan sumber serat yang baik, yang mendukung kesehatan pencernaan dan kesehatan kulit secara keseluruhan.
  3. Ikan gendut: Ikan berlemak air dingin seperti salmon, mackerel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3. Lemak sehat ini memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga berpotensi memperbaiki gejala jerawat.
  4. Probiotik: Memasukkan makanan kaya probiotik seperti yogurt, kefir, asinan kubis, dan kimchi ke dalam makanan Anda dapat meningkatkan mikrobioma usus yang sehat. Mikrobioma usus yang seimbang diyakini berdampak positif pada kesehatan kulit dan dapat membantu mengurangi munculnya jerawat.
  5. Teh hijau: Teh hijau mengandung antioksidan dan polifenol yang memiliki sifat anti inflamasi. Konsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu meredakan peradangan pada tubuh dan memperbaiki gejala jerawat.
  6. Makanan Kaya Seng: Makanan kaya zinc, seperti biji labu, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak, dapat menunjang kesehatan kulit. Seng telah terbukti membantu mengatur kadar hormon, mengurangi peradangan, dan mendukung penyembuhan luka, sehingga bermanfaat untuk mengatasi jerawat.

Ingat, meskipun makanan ini dapat membantu mengatasi jerawat, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan bervariasi. Selain itu, respons setiap orang terhadap makanan berbeda-beda, jadi penting untuk memperhatikan tubuh Anda dan mengidentifikasi pemicu atau sensitivitas tertentu yang mungkin memperparah jerawat Anda.

Faktor Diet yang Harus Dihindari atau Dibatasi

Meskipun makanan tertentu dapat membantu pengobatan jerawat, ada juga faktor makanan yang dapat memperburuk gejala jerawat. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dan membuat pilihan secara sadar, Anda berpotensi meminimalkan timbulnya jerawat dan membuat kulit menjadi lebih bersih. Berikut beberapa faktor makanan yang perlu dipertimbangkan:

  1. Makanan Indeks Glikemik Tinggi: Makanan dengan indeks glikemik (GI) yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat sehingga menyebabkan peningkatan produksi insulin. Hal ini, pada gilirannya, dapat merangsang pelepasan hormon seperti faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1), yang dikaitkan dengan perkembangan jerawat. Contoh makanan dengan GI tinggi antara lain camilan manis, roti putih, nasi putih, dan sereal olahan. Pilihlah alternatif rendah GI seperti biji-bijian, ubi jalar, dan kacang-kacangan untuk membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.
  2. Produk susu: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produk susu, khususnya susu skim, mungkin dikaitkan dengan timbulnya jerawat. Hormon yang ada dalam susu, serta efek insulinotropik protein susu, diyakini dapat berkontribusi pada peningkatan produksi sebum dan pori-pori tersumbat. Jika Anda curiga produk susu dapat memperparah jerawat, pertimbangkan untuk mengurangi asupan atau mencoba alternatif produk susu seperti susu almond atau susu oat.
  3. Makanan Olahan dan Halus: Makanan olahan dan olahan sering kali mengandung tambahan gula, lemak tidak sehat, dan bahan tambahan buatan. Hal ini dapat memicu peradangan pada tubuh, sehingga berpotensi memperburuk gejala jerawat. Batasi konsumsi makanan ringan olahan, gorengan, minuman manis, dan makanan penutup kemasan. Sebaliknya, fokuslah pada makanan utuh yang tidak diolah yang padat nutrisi dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
  4. Lemak Jenuh dan Trans: Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti makanan yang digoreng, makanan cepat saji, potongan daging berlemak, dan makanan yang dipanggang secara komersial, telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan dan produksi sebum. Pilihlah sumber lemak yang lebih sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun, yang menyediakan asam lemak esensial dan meningkatkan kesehatan kulit.
  5. Sensitivitas Makanan: Penting untuk memperhatikan kepekaan atau alergi makanan apa pun yang mungkin Anda miliki, karena hal ini dapat menyebabkan munculnya jerawat. Penyebab umumnya termasuk gluten, produk susu, dan bahan tambahan atau pengawet tertentu. Jika Anda mencurigai makanan tertentu memperparah jerawat Anda, pertimbangkan untuk membuat catatan harian makanan untuk melacak gejala Anda dan konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.

Dengan memperhatikan faktor makanan ini dan membuat pilihan yang tepat, Anda dapat mendukung upaya pengobatan jerawat dan membuat kulit menjadi lebih bersih.

Sumber: Faktor Metabolik dan Diet pada Jerawat Vulgaris

Ingatlah bahwa tubuh setiap orang itu unik, dan apa yang cocok untuk satu orang belum tentu cocok untuk orang lain. Penting untuk mendengarkan tubuh Anda, bereksperimen dengan berbagai perubahan pola makan, dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan panduan pribadi.

Suplemen Pengobatan Jerawat Alami

Selain memasukkan makanan pembasmi jerawat ke dalam diet Anda, suplemen pengobatan jerawat alami dapat menjadi tambahan yang berharga untuk rutinitas perawatan kulit Anda. Suplemen ini diformulasikan dengan bahan-bahan khusus yang dikenal dapat menyembuhkan kulit dan mengurangi jerawat. Dengan memasukkan suplemen ini ke dalam rutinitas harian Anda, Anda dapat memberi tubuh Anda nutrisi yang ditargetkan yang mendukung pengobatan jerawat. Berikut beberapa suplemen pengobatan jerawat alami yang direkomendasikan:

  1. Suplemen Seng: Seng adalah mineral penting yang dikenal karena sifat anti-inflamasi dan perannya dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh. Ini dapat membantu mengatur produksi sebum dan mengurangi peradangan terkait jerawat. Suplemen zinc tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk zinc picolinate atau zinc gluconate.
  2. Suplemen Asam Lemak Omega-3: Asam lemak omega-3, yang biasa ditemukan dalam suplemen minyak ikan, telah terbukti mengurangi peradangan dan membantu menjaga kesehatan kulit. Mereka dapat bermanfaat dalam mengatasi jerawat dengan menyeimbangkan produksi sebum dan mengurangi respons peradangan dalam tubuh.
  3. Suplemen Vitamin A dan E: Vitamin A berperan penting dalam kesehatan kulit dan pergantian sel, sedangkan vitamin E berperan sebagai antioksidan, melindungi kulit dari kerusakan. Vitamin ini bermanfaat untuk mengatasi jerawat dan sering kali disertakan dalam suplemen yang berfokus pada jerawat atau sebagai suplemen mandiri.
  4. Suplemen Probiotik: Probiotik membantu menjaga kesehatan mikrobioma usus, yang diyakini memengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan. Mereka dapat membantu mendukung respon imun yang seimbang dan mengurangi peradangan. Carilah suplemen probiotik yang mengandung strain seperti Lactobacillus atau Bifidobacterium.
  5. Suplemen Herbal: Beberapa suplemen herbal telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengatasi jerawat. Contohnya termasuk minyak pohon teh, yang memiliki sifat antimikroba, dan saw palmetto, yang dapat membantu mengatur keseimbangan hormonal. Selain itu, suplemen ini kecil kemungkinannya untuk berinteraksi dengan obat-obatan dan hampir tidak memiliki potensi efek samping!

Saat memilih suplemen pengobatan jerawat alami, penting untuk memilih merek ternama yang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi.

Sumber: Perbandingan produk perawatan jerawat teratas

Ingat, meskipun suplemen dapat memberikan nutrisi yang ditargetkan, suplemen tersebut tidak boleh menggantikan pola makan sehat atau strategi pengobatan jerawat lainnya. Hal ini harus digunakan sebagai bagian dari pendekatan komprehensif dalam pengelolaan jerawat, bersamaan dengan perubahan gaya hidup dan rutinitas perawatan kulit yang tepat.

Produk-produk terkait

orang yang memegang kelopak bunga putih

Apa Produk Perawatan Jerawat Terbaik?

Kami akan mencoba mengulas berbagai masalah yang disebabkan oleh jerawat serta melihat produk perawatan jerawat terbaik.

tentang Penulis

Dr.Lucas B.Richie

Lucas B. Richie: Penulis jaringan AllHealthBlogs.com, serta proyek dan blog ulasan kesehatan lainnya. Menerbitkan sejumlah buku tentang nutrisi dan kesehatan seksual. Praktek terapis kesehatan seksual.

Artikel ditinjau secara medis oleh:

Dr.Jerry K

Dr Jerry K: pakar kedokteran keluarga, kesehatan reproduksi, pendekatan alami terhadap kesehatan seksual, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Lulus dengan gelar PhD dari Albany State University. Pengalaman 30 tahun di bidang kedokteran keluarga, dengan minat khusus pada kesehatan seksual, kehidupan seks, dan produk peningkatan seksual.